Jumat, 19 Februari 2016

Pembahasan Empat Pilar Kebangsaan

EMPAT PILAR KEBANGSAAN
 
Empat pilar kebangsaan, tema yang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan hangat dalam diskusi.Empat pilar semakin mendominasi dengan semakin derasnya gelombang modernisasi yangsemakin mereduksi semangat nasionalisme bangsa Indonesia dalam fantasi labirin demokrasiyang menurut saya masih banyak konflik vertikal maupun horizontal dalam masyarakat.
 
Terlebih dahulu kita mulai dari mengenal kata “Pilar”, pilar adalah tiang penguat/penyangga,
selanjutnya saya menghubungkan dengan empat pilar kebangsaan, artinya ada empat tiang penguat penyangga yang sama sama kuat, untuk menjaga keutuhan berkehidup kebangsaanIndonesia. Dapat saya simpulkan bahwa 4 pilar kebangsaan adalah 4 penyangga yang menjadi panutan dalam keutuhan bangsa indonesia yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar, BhinekaTunggal Ika, NKRI. Empat pilar kebangsaan yang dikampanyekan untuk menumbuhkan kembalikesadaran cinta tanah air untuk seluruh rakyat Indonesia. Dalam perjalanannya 4 pilarkebangsaan yang merupakan mantra ajaib dalam membina persatuan belum di jelaskan bagaimana sampai ia menjadi begitu ampuh sebagai jurus tanpa data fakta sejarah dan perjalanannya.
 
 Namun jika mantra ini dihadapkan kembali pada
Preambule UUD’45 maka akan kita temui
 suaturangkaian peristiwa sejarah sehingga membentuk tahapan filosofis NKRI.
 
Memaknai 4 alinea
dalam Preambule UUD’45, ini merupakan rangkuman sejarah Bangsa
Indonesia, Sumpah Pemuda 1928, hingga dibentuknya NKRI melalui pengesahan konstitusi
UUD’45 pada 18 Agustus 1945
.
 1.
 
Alinea pertama mengutarakan tentang sikap Bangsa Indonesia yang tidak maudijajah dan tidak akan pernah menjajah dalam bentuk apapun, kemerdekaan ialah haksegala bangsa, hal ini menjelaskan bahwa setiap Bangsa memiliki harkat dan martabathidup yang setara. Tersirat
alinea pertama menceritakan komitmen “Bhineka TunggalIka”. Komitmen untuk bersatu menjadi sebuah cita
-cita untuk Mengangkat Harkat danmartabat agar sejajar dengan bangsa lain di dunia.
 2.
 
Alinea kedua menceritakan proses perjuangan dan pergerakan telah sampai padasaat yang berbahagia hingga mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbangkemerdekaan. secara tersirat menceritakan peristiwa 1 juni 1945 dimana BangsaIndonesia Menetapkan Pancasila sebagai Dasar Indonesia.
 3.
 
Alinea ketiga, atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan dengan didorongoleh keinginan luhur, untuk mengangkat harkat dan martabat Indonesia pun menyatakankemerdekaan.Ini sangat jelas menceritakan peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945.
 4.
 
Alinea keempat menceritakan peristiwa setelah Bangsa Indonesia merdeka yaitudidirikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berkedaulatan rakyat berdasarkan pancasila dan diatur dalam suatu Undang-undang Dasar, dengan sangat jelas
menceritakan peristiwa Pengesahan UUD’45 dan Pen
etapan Ir. Sukarno dan Drs. Moh.Hatta sebagai Presiden RI dan Wakil Presiden RI oleh PPKI pada 18 Agustus
 
1945. Rumusan tersebut membentuk kerangka filosofis NKRI yaitu ; Sumpah Pemudasebagai komitmen Bhineka Tunggal Ika, Pancasila Dasar Indonesia Merdeka, Proklamasi
Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan UUD’45
 
Ke-4 Pilar ini merupakan kandungan dari 4 peristiwa yaitu ; Peristiwa Sumpah Pemuda 28Oktober 1928, Penetapan Pancasila pada 1 Juni 1945, Proklamasi 17 Agustus 1945, dan
 pengesahan UUD’45 pada 18 Agust
us 1945, inilah kronologi terbentuknya NKRI.
 
 
Cara menjaga Empat Pilar Kebangsaan
 
Ada empat pendekatan untuk menjaga empat pilar kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 
Keempat pendekatan tersebut yaitu pendekatan kultural, edukatif, hukum, dan struktural,dibutuhkan karena saat ini pemahaman generasi muda terhadap 4 pilar kebangsaan menipis.
 1.
 
Pendekatan kultural adalah dengan memperkenalkan lebih mendalam tentang budaya dan kearifan lokal kepada generasi muda. Hal ini dibutuhkan agar pembangunanoleh generasi muda di masa depan tetap mengedepankan norma dan budaya bangsa.Pembangunan yang tepat, harus memperhatikan potensi dan kekayaan budaya suatudaerah tanpa menghilangkan adat istiadat yang berlaku. Generasi muda saat ini adalahcalon pemimpin bangsa, harus paham norma dan budaya leluhurnya. Sehingga di masadepan tidak hanya asal membangun infrasturktur modern, tetapi juga menyejahterakanmasyarakat
 2.
 
Pendekatan edukatif perlu karena saat ini sangat marak aksi kriminal yangdilakukan generasi muda, seperti tawuran, pencurian, bahkan pembunuhan. Kebanyakanaksi tersebut terjadi saat remaja berada di luar sekolah maupun di luar rumah. Oleh sebabitu perlu ada pendidikan di antara kedua lembaga ini. Di rumah kelakuannya baik, disekolah juga baik. Namun ketika di antara dua tempat tersebut, kadang remaja berbuathal negatif. Ini yang sangat disayangkan. Orangtua harus mencarikan wadah yang tepat bagi anaknya untuk memaknai empat pilar kebangsaan semisal lewat kegiatan diPramuka.
 3.
 
Pendekatan hukum adalah segala tindakan kekerasan dalam bentuk apapun harusditindak dengan tegas, termasuk aksi tawuran remaja yang terjadi belakangan. Normahukum harus ditegakkan agar berfungsi secara efektif sehingga menimbulkan efek jera bagi pelaku kriminal sekaligus menjadi pelajaran bagi orang lain.
 4.
 
Pendekatan yang terakhir adalah pendekatan struktural. Keempat pilar ini perluterus diingatkan oleh pejabat di seluruh tingkat. Mulai dari Ketua Rukun Tetangga,Rukun Warga, kepala desa, camat, lurah sampai bupati/wali kota hingga gubernur.
 
Salah satu solusi menjawab krisis moral yang terjadi di Indonesia adalah melalui penguatan pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan ini memperkokoh karakter bangsa dimana warganegara dituntut lebih mandiri, tanggung jawab, dan mampu menghadapi era globalisasi melaluitransmisi empat pilar.
 
Fungsi Pancasila adalah sebagai petunjuk aktivitas hidup di segala bidang yang dilakukan warganegara Indonesia. Kelakuan tersebut harus berlandaskan sila-sila yang terdapat di Pancasila.
 
 
Sedangkan UUD 1945 merupakan konstitusi negara yang mengatur kewenangan tugas danhubungan antar lembaga negara. Hal ini menjiwai Negara Kesatuan Republik Indonesia yangmerupakan sadar segenap warga bangsa untuk mempersatukan wilayah nusantara. SemboyanBhinneka Tunggal Ika melengkapi ketiga hal tersebut karena mengakui realitas bangsa Indonesiayang majemuk namun selalu mencita-citakan persatuan dan kesatuan
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar